Karakteristik Kejadian Stunting di Wilayah Kecamatan Mariso
DOI:
https://doi.org/10.33096/woph.v1i2.20Keywords:
Wilayah, Umur, Riwayat menyusui, Usia penyapihanAbstract
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis . Kejadian tersebut terjadi secara berulang ditunjukkan dengan nilai Z-Score tinggi badan dibanding usia (TB/U) kurang dari standar yang telah ditentukan World Health Organization (WHO) Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) Sulawesi Selatan tahun 2015 yang dilakukan di 24 kabupaten/kota menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2014 sebesar 34,5%. Mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 34,1%. Kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2017 mencapai 34,8%.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara spasial faktor determinan kejadian stunting pada balita di Kawasan Kumuh Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2020. Jenis Penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan Cross-sectional, dengan jumlah responden sebanyak 92 balita. Hasil penelitian diperoleh bahwa wilayah yang tertinggi stunting di kecamatan Mariso berada di Kelurahan Mariso, sedangkan umur yang paling banyak stunting di usia 12-36 bulan. Riwayat menyusui kategori kurang lebih banyak yang mengalami stunting di bandingkan dengan yang normal, sedangkan pada usia penyapihannya kategori kurang lebih banyak yang mengalami stunting di bandingkan dengan balita normal.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Husnul Khatimah, Hasriwiani Habo Abbas, Nur Ulmy Mahmud, Mansur Sididi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.